JAKARTA, – Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) AM Hendropriyono menegaskan, sejak merdeka 17 Agustus 1945 hingga berusia 72 tahun, Republik Indonesia berkali-kali didera pengkhianatan demi pengkhianatan. Namun selalu berhasil keluar dan selamat dari pengkhianatan, karena bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentengi oleh Pancasila. Berulang-kali dikhianati, berulang-kali pula Pancasila membuktikan kesaktiannya, melindungi segenap bangsa dan negara Indonesia.
“Saudara-saudara, sudah terbukti bahwa pada tangal 1 Oktober kita melakukan gerakan yang membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia akan kesaktian Pancasila sebagai dasar filosofi bangsa kita, sebagai ideologi negara bangsa Indonesia. Dengan itu kita yakin bahwa segenap komponen bangsa kita tidak akan mungkin terpengaruh apalagi tertembus lagi oleh ideologi atau aliran politik komunisme. Kita sudah anti komunis dan kita sudah bakukan dalam Tap MPRS nomor 25 Tahun 1966 yang melarang komunisme hidup di negara Republik Indonesia,” tegas AM Hendropriyono, dikutip dari pidato Ketua Umum PKPI dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober tahun 2017, yang disebarluaskan via laman youtube.com
Sebab itu, Hendropriyono mengingatkan, rakyat tidak perlu khawatir tentang isu kebangkitan PKI. Sesuatu yang kini jauh dari mungkin untuk terjadi. Sebaliknya, penting bagi kita sebagai bangsa untuk kembali fokus kepada cita-cita mewujudkan kemajuan bangsa dan negara untuk mencapai kesejahteraan rakyat. “Sekarang kita lihat ke depan bahwa kita harus maju, melangkah lebih maju, lebih cepat dari tetangga kita yang dulu terbata-bata berada di belakang kita, sekarang mereka sudah sama dan bahkan ada yang mendahului kita di dalam memenuhi kesejahteraan rakyatnya,” ujar Hendropriyono.
Berikut pidato lengkap Ketua Umum PKPI AM Hendropriyono memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2017;
Saudara-saudara seluruh anggota dan keluarga besar Partai Keadilan dan Pesatuan Indonesia yang saya banggakan. Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Kita semua berada di sini pada bulan (Oktober) yang pada tahun 1965 terjadi suatu peristiwa, yaitu tragedi di dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.