Frasa ”Filsafat Politik” atau ”Filsafat Hukum” sering kita dengar, tapi tidak ”Filsafat Intelijen”. Dalam kepustakaan dunia belum pernah ada buku yang berjudul Filsafat Intelijen, seperti judul buku ini.
Hal ini, menurut A.M. Hendropriyono, karena memang tidak ada negara lain yang punya filsafat bangsa seperti negara Republik Indonesia.
Dalam buku ini Hendropriyono, doktor ilmu filsafat yang dibesarkan di dunia militer dan intelijen, mengungkapkan, secara universal filsafat intelijen bersifat pragmatis, tapi secara nasional filsafat negara Republik Indonesia bersifat etis.
Pragmatisme berlaku di Indonesia hanya jika Republik Indonesia diperangi atau dirampas kemerdekaannya. Kita, bangsa Indonesia, cinta damai, tapi lebih cinta kemerdekaan.
Pancasila sebagai filsafat negara merupakan sumber pedoman bagi intelijen negara untuk menyusun berbagai siasat intelijen negara Republik Indonesia.